REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Pelaku penembakan dua jurnalis televisi di Virginia merupakan mantan pembaca berita yang kerap kali mengajukan protes.
Sebelumnya ia sempat menggugat stasiun televisi di Florida lantaran bertindak diskriminatif kepadanya. Pria itu menuduh diskriminasi dilakukan karena ia berkulit hitam.
Otoritas setempat belum menyimpulkan motif tersangka. Meski aparat tetap membuka kemungkinan jika rasisme menjadi alasan penembakan.
Pelaku diketahui bernama Vester Flanagan (41 tahun). Ia sebelumnya bekerja di televisi WDBJ7 Virgina, satu kantor dengan dua jurnalis tersebunuh.
Dalam salah satu kicauan di Twitter, Flanagan yang memiliki nama siara Bryce William menuduh salah satu korban berkomentar rasis. Ia pun telah mengajukan protes ini ke otoritas pemerintah.
Pada 2000, ia juga pernah mengajukan gugatan ke stasiun WTWC-TV di Tallahassee. Dalam gugatannya Flanagan menyebut produser telah memanggil ia "monyet".
Flanagan menembak mati dua korban ketika sedang memberikan laporan dari lapangan, Rabu (26/8) pagi. Ia lantas menembak dirinya sendiri. Flanagan pun tewas.
Salah satu kerabat pelaku menilai Flanagan sebagai sosok yang aneh. Kendati begitu, mereka tak mengira jika ia mampu melakukan aksi penembakan gila itu.
"Dia memiliki kekhasan memang, sedikit aneh kadang-kadang," ujar Michael Warker yang juga berkulit hitam. Berbeda dengan Flanagan, Warker mengaku tidak pernah memiliki pengalaman diskriminasi di stasiun televisi.