REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Koalisi Masyarakat Indonesia Peduli Rohingya mendesak pemerintah Indoesia untuk memperkuat diplomasi dengan pemerintahan Myanmar agar menghentikan kekerasan terhadap umat muslim Rohingya.
Koordinator Koalisi Masyarakat Indonesia Peduli Rohingya, Atnin Armas mengatakan pemerintah harus melakukan upaya lebih tegas agar pembantaian muslim rohingya segera berakhir. "Kami meminta pemerintah proaktif. Karena teman-teman kita penuh penderitaan. Kita perlu lebih keras lagi," ujar Koordinator Koalisi Masyarakat Indonesia Peduli Rohingya, Atnin Armas, Jumat (28/8).
Ia menjelaskan, kondisi para pengungsi muslim Rohingya di Myanmar begitu memprihatikan. Para pengungsi wanita dan anak-anak bahkan menjadi korban human traficking. Muslim Rohingya juga dipaksa untuk mengganti nama dan menyembunyikan identitas sebagai muslim. Untuk itu perlu adanya tekanan kepada pemerintah Myanmar agar menghentikan hal tersebut.
Ia melanjutkan, tim koalisi meminta Presiden mengubah kebijakan luar negeri terhadap Myanmar, memutus hubungan ekonomi dengan Myanmar serta melarang kedatangan pemimpin Myanmar ke Indonesia.