REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Sulselbar dan Polres Polewali Mandar (Polman) melakukan investigasi terkait bentrokan antara TNI-Polri, Ahad (30/8). Investigasi ini juga diawasi POM TNI AD.
"Kapolda sudah di Polman, Direktur Intel, Direktur Shabara di lokasi," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar, AKBP Barung Mangera, saat dihubungi wartawan dari Jakarta, Senin (31/8).
Kapolda dan Pangdam VII Wirabuana secara bersama berupaya agar situasi menjadi kondusif. Menurut Barung, situasi saat ini di lokasi bentrokan sudah kondusif.
Dalam bentrokan tersebut, satu anggota TNI tewas yaitu Prada IL. Jenazah sudah dibawa ke kampung halamannya di Bone. Sementara korban luka dari anggota Polri yaitu Bripda AD dan AS dirawat di klinik Polres Polman. Keduanya mengalami luka di kepala dan mulut.
Sebelumnya, bentrokan berawal saat anggota polisi melakukan pengamanan motocross. Kesalahpahaman diduga terjadi saat polisi menegur anggota Batalyon 721. Keributan pun terjadi.
Keributan tersebut berhasil dilerai oleh Kapolres Polman Agoeng Adi Koerniawan yang disaksikan Pasi Ops Kodim 1402/ Polmas Kapten Inf Martani. Kedua belah pihak pun saling memaafkan.
Sekitar pukul 15.15 WITA terjadi penembakan terhadap Prada Yuliadi yang merupakan anggota Yonif 721/ Makassar. Peristiwa tersebut terjadi di Sirkuit Permanen Sport Center.
Pelaku penembakan diduga dilakukan oleh anggota Polres Polman. Anggota kompi 721/ Makassar pun berusaha membalas dengan menyerang anggota polisi.
Kericuhan pun pecah. Prada Yuliadi yang terkenak tembakan di bagian perut dilarikan ke RSU Polewali. Namun, nyawanya tidak tertolong.