REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Departemen Kesehatan Arab Saudi mengumumkan enam kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) baru dan dua kematian dalam kurun waktu 48 jam terakhir
Departemen Kesehatan Arab Saudi menyatakan, enam kasus baru dan dua kematian akibat MERS telah tercatat di Riyadh.
"Namun, dua pasien telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit pemerintah di Riyadh," ujar Departemen Kesehatan Arab Saudi seperti dikutip laman Al-Arabiya, Rabu (2/9).
Menurut kementerian itu, kasus terduga MERS dilaporkan di Rumah Sakit Pangeran Muhammad Bin Abdulaziz di Madinah. Korban langsung dipindahkan ke rumah sakit pemerintah di Riyadh.
Departemen informasi dan hubungan masyarakat rumah sakit mengatakan, pasien belum dikonfirmasi mengidap MERS. Namun telah dipindah ke Riyadh sebagai langkah pencegahan.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan dari 1.655 sampel yang diuji pekan lalu, sebanyak 34 dikonfirmasi positif MERS. Termasuk 33 kasus di Riyadh dan satu di Najran.
"Sebanyak 15 korban sedang dirawat di rumah sakit pemerintah. Sementara 19 orang lainnya dirawat di sejumlah rumah sakit swasta," ujar Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Kementerian itu mengatakan sejak virus MERS pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2012, tercatat total 1.175 orang terjangkit MERS.