Rabu 02 Sep 2015 23:42 WIB

BPBD Sebut Kabut Asap di Solok Belum Berbahaya

Kabut asap
Foto: Antara
Kabut asap

REPUBLIKA.CO.ID, AROSUKA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, H Abdul Manan mengatakan indeks partikel dalam udara atau PM10 akibat kabut asap kiriman yang juga melanda daerah itu masih di ambang batas normal.

"Indeks partikel dalam udara akibat kabut asap kebakaran lahan gambut kiriman provinsi tetangga itu usus di Kabupaten Solok sampai saat ini masih di bawah angka 100 ug/m3," katanya di Arosuka, Rabu (2/9).

Ia menyebutkan informasi tentang indeks partikel dalam udara itu diterimanya setelah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Indeks pencemaran partikel dalam udara itu, katanya, berdasarkan pantauan Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang di Bukittinggi.

Kendati demikian, kata dia, kondisi indek partikel dalam udara akibat polusi kabut asap di Kabupaten Solok tersebut, bisa saja berubah-ubah karena sifatnya yang berfluktuasi.

Mengantisipasi masalah itu, kata Abdul Manan, pihaknya secara kontinyu terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat, BMKG dan pihak terkait lainya seperti dengan Dinas Kesehatan.

"Utamanya terkait dampak penyakit yang ditimbulkan akibat polusi kabut asap tersebut terhadap kesehatan warga masyarakat," katanya.

Selain itu pihaknya juga berharap, hujan segera datang mengguyur wilayah Kabupaten Solok dan daerah lain di ranah Minang. Karena kabut asap tersebut bisa berkurang dengan sendirinya apa bila hujan lebat datang mengguyur.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dr Mirsal mengatakan, terkait kabut asap tersebut sejauh ini belum ada laporan peningkatan jumlah pasien penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang diderita warga. "Baik itu pasien ISPA di rumah sakit di Kabupaten Solok, ataupun pasien di Puskesmas-puskesmas yang tersebar di daerah itu," katanya.

Kendati demikian, kata dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok tetap mengimbau warga masyarakat setempat untuk menggunakan masker apa bila berpergian dengan sepeda motor di jalan raya, mengantisipasi dampak polusi kabut asap tersebut.

Selain itu, katanya, masyarakat juga diimbau untuk tidak berlama-lama melakukan aktivitas di luar rumah, apalagi untuk kegiatan yang tidak perlu. Lebih baik memilih beraktifitas di dalam rumah saja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement