Kamis 03 Sep 2015 11:16 WIB

Kompolnas Masih Belum Ungkap Bakal Nasib Budi Waseso

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Angga Indrawan
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga wakil ketua Komisi Kepolosian Nasional (KOmpplnas), Tjahjo Kumolo mengatakan Kompolnas akan menggelar rapat terkait sejumlah mutasi pati Polri, juga terkait nasib penggantian Kabareskrim Komjen Budi Waseso, Kamis (3/9) siang ini. Rapat akan digelar di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).

"Finalisasi rekomendasi atau keputusan Kompolnas akan dirapatkan siang ini di Kantor Menkopolhukam," kata Tjahjo kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Kamis (3/9).

Tjahjo mengungkapkan, sebagai Wakil ketua Kompolnas, ia menilai pergantian atau mutasi jabatan bintang II dan III di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sepenuhnya merupakan keputusan Kapolri, sebagaimana masukan Dewan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).

"Pertimbangan keputusan penuh pada Kapolri dan masukan Wanjakti," ujar Tjahjo.

Tjahjo dalam pernyataannya enggan menanggapi terkait pergantian tersebut. Ia menyarankan terkait urgensi penggantian Komjen Budi Waseso sebaiknya hal tersebut ditanyakan ke Kapolri langsung.

"Ya tanya ke Kapolri, benar akan diganti atau tidak, kan belum ada keputusan resmi dari Kapolri. Saya yakin Kapolri akan bijak," katanya.

Sehari sebelumnya wacana percopotan Komjen Buwas dari jabatannya sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri beredar luas. Komjen Buwas juga disebut-sebut akan menempati jabatan baru sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen Saud Usman Nasution.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement