REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tidak akan menoleransi berbagai upaya yang dilakukan sejumlah pihak untuk mengganti ideologi bangsa.
"Kita mesti tegas, mau kanan 'pol' atau mau kiri 'pol', tidak, karena buat saya kalau ada orang bicara ideologi sudah selesai, Pancasila," kata Ganjar di sela kunjungan kerja di Kota Pekalongan, Jumat (4/9).
Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi pemasangan berbagai atribut Partai Komunis Indonesia di sejumlah tempat dalam beberapa waktu terakhir. Menurut Ganjar, tindakan anggota Koramil Gajahmungkur 10, Kodim 0733 BS Kota Semarang, yang mengamankan seorang mahasiswa karena memasang atribut PKI di kamar indekosnya, sudah tepat dan sesuai dengan aturan penegakan hukum yang berlaku.
"Menyikapi hal seperti itu, negara harus turun tangan dengan serius dan tegas, terhadap pelakunya harus didalami apakah yang bersangkutan mendapat order atau inisiatif pribadi," ujarnya.
Seperti diwartakan, seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Semarang, UF (21), diamankan aparat Koramil Gajahmungkur Semarang karena memasang atribut PKI di kamar indekosnya di Jalan Menoreh IX/ 2B, Kota Semarang.
"Diamankan setelah ada masukan dari tokoh masyarakat," kata Komandan Distrik Militer 0733/BS Letnan Kolonel Puji Setiono.
Di kamar kos mahasiswa semester V tersebut ditemukan poster bergambar palu arit berwarna kuning dengan dasar merah. Saat diamankan, kata dia, anggota Koramil didampingi Ketua RW setempat serta pemilik tempat kos. Selain terpasang di pintu, terdapat pula sablonan bergambar palu arit di dalam kamar.
Mahasiswa asal Kebonsari, Kabupaten Kendal, tersebut selanjutnya dibawa ke Markas Kodim 0733 untuk dimintai keterangan. Teman satu kos UF yang berinisial YD juga disertakan untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Bersama dengan UF, diamankan pula barang bukti berupa poster bergambar palu arit serta mal yang digunakan untuk membuat logo dengan cat semprot.
Ikuti Whatsapp Channel Republika