Senin 07 Sep 2015 09:17 WIB

12 Ribu Warga Riau Derita ISPA

Rep: c 02/ Red: Indah Wulandari
Dua orang siswa pelajar melewati kabut asap yang menutupi di jembatan Musi II, Palembang. Sumsel. Senin (31/8).
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Dua orang siswa pelajar melewati kabut asap yang menutupi di jembatan Musi II, Palembang. Sumsel. Senin (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak 12 ribu orang di Riau menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra.

Data itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Untung Suseno, Senin (7/9).

"Data yang baru kita terima itu dari Riau. Sebanyak 12 ribu orang terkena ISPA," ujar Untung kepada Republika.co.id.

Untung mengatakan, data tersebut masih bersifat sementara. Lantaran bencana kabut asap masih terus berlangsung di kawasan pulau Sumatra dan Kalimantan.

Sementara ini, kata Untung, penanggulan kesehatan akibat kabut asap ditanggulangi para kepala daerah. Sedangkan Kemenkes masih terus memantau dan menyuplai logistik berupa obat-obatan dan masker.

Persediaan tersebut hingga kini masih dirasa cukup. Untuk obat-obatan, Untung menyebutkan masih mencukupi hingga beberapa bulan kedepan. Sedangkan, persediaan masker cukup untuk jangka waktu dua minggu.

Ia meminta, jika obat-obatan dirasa kurang, setiap posko yang dikomandoi langsung kepala daerah dan pejabat lainnya segera membuat laporan ke Kemenkes agar disuplai kembali.

"Kalau obat-obatannya kurang tinggal buat laporan saja. Nanti kita suplai lagi," katanya lagi.

Untung pun mengimbau masyarakat di daerah yang dilanda kabut asap mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebaiknya, ujarnya, aktivitas sekolah sementara ini harus diliburkan sampai kondisi kembali normal.

Selain itu, jika ada masyarakat yang mengalami sesak napas dan alergi asap segera melapor ke rumah sakit untuk mendapatkan oksigen dan perawatan.

"Kita imbau masyarakat kurangi aktivitas di luar rumah. Kalau bisa sekolah diliburkan dulu. Jikaada yang sakit segera berobat," kata Untung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement