REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Willem Rampangilei resmi menjadi kepala Badan Nasional Penanggulangan Nasional (BNPB) yang baru menggantikan Syamsul Maarif. Willem dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (7/9).
Mantan deputi I di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut diangkat sebagai kepala BNPB berdasarkan keputusan presiden (Keppres) 92/P Tahun 2015.
Ditemui usai pelantikan, Willem menyatakan komitmennya untuk menghentikan kebakaran hutan yang telah terjadi selama 17 tahun di Indonesia. Menurut Willem, kebijakan pemerintah dan instruksi presiden terkait penanggulangan kebakaran hutan sebenarnya sudah jelas. Tinggal bagaimana pejabat terkait mengeksekusinya di lapangan.
Willem sendiri mengaku akan fokus pada upaya pencegahan kebakaran hutan.
"Sebelum terjadi kebakaran kita perkuat sistem peringatan dini dan deteksi dini, serta memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya asap dan melibatkan masyarakat untuk menangani ini," ujarnya.
Pria yang mengawali karirnya sebagai tentara di TNI AL pada 1980 tersebut optimistis kebakaran hutan dapat dihentikan. Kendati demikian, ia belum mau banyak bicara terkait agenda prioritasnya ke depan lantaran belum ada serah terima jabatan dengan pejabat lama.
"Serah terima jabatan baru Kamis nanti," ucap Willem yang mengaku baru diberi tahu soal pelantikan sehari sebelumnya.
Berbicara terpisah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut bahwa titik api hingga pertengahan tahun ini berkurang 52 persen jika dibanding pada periode yang sama di tahun 2014. Pada tahun 2014, kata dia, tercatat ada 10.309 titik hotspot ditemukan hingga pertengahan tahun. Namun, pada 2015 jumlahnya menurun menjadi 4.297 titik.
Presiden Jokowi, kata dia, menginstruksikan agar bencana kebakaran hutan tak terjadi lagi mulai tahun depan.
"Kita yakin bisa," kata Siti.