REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslimah mulai aktif dalam kegiatan olahraga. Keberadaan jilbab olahraga membuat Muslimah merasa nyaman.
Di Inggris, sebanyak 17 persen Muslimah ikut berpartisipasi dalam olahraga. Atlet bela diri Inggris, Ruqsana Begum percaya jumlah tersebut bisa meningkat saat perempuan Muslim mau mengenakan jilbab olahraga. "Ini juga tentang mendidik orang tentang manfaat dan menciptakan peluang," ujar Begum kepada BBC dikutip dari OnIslam, Selasa (8/9).
Begum menilai agama dan budaya tidak menjadi hambatan untuk perempuan Muslim melakukan kegiatan olahraga. Jika ada Muslimah tidak mengambil bagian dalam olahraga karena mereka sadar tentang bagaimana mereka terlihat atau merasa tidak nyaman.
Dalam upaya membuat latihannya lebih nyaman, Begum merancang sendiri jilbab olahraga yang dimilikinya. Sehingga ia mendorong untuk perempuan Muslim Inggris tidak segan mengguanakan jilbab olahraga demi kenyamanan saat latihan fisik.
"Mereka terbuat dari Lycra, mereka melar dan tidak perlu pin," katanya.
Menurut Ketua Muslim Perempuan Yayasan Olahraga Rimla Akhtar, bahwa jilbab olahraga akan membuat perbedaan untuk presepsi tersebut. Ia menegaskan bahwa pakaian olahraga merupakan bagian penting dari meningkatkan pengalaman. Ia menyatakan, bahwa dengan mengenakan jilbab olahraga akan membuat kenyamanan bagi perempuan Muslim.
"Penyediaan kesempatan yang cocok dan mempromosikan citra positif olahraga bagi semua wanita," ujar Akhtar.
Saat ini, sekolah Inggris sudah membebaskan untuk siswa perempuannya menetapkan sendiri seragam mereka yang dibutuhkan, termasuk pengenaan jilbab saat berolahraga. Sehingga hal yang perlu ditekankan lebih kepada pola pikir perempuan Muslim yang menganggap olahraga hanya bagian dari kegiatan laki-laki.