REPUBLIKA.CO.ID, OTAGO -- Untuk menghilangkan citra negatif tentang Islam di Selandia Baru, sekelompok mahasiswa Muslim membuat sebuah acara. Mereka mengundang rekan dan teman-teman untuk berdiskusi melakukan pemahaman lebih baik seputar Islam.

"Ada kesalahpahaman tentang hak dan kesetaraan dan kebebasan perempuan. Kami ingin menawarkan persepsi alternatif," ujar Hashmatullah Lafraie wakil presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim di Universitas Otago kepada Otago Daily Times seperti dilansir  On Islam, Rabu (9/9).

Mahasiswa berusia 23 tahun tersebut menjelaskan, daerah tersebut begitu akomodatif terhadap perbedaan budaya. Namun tidak bisa dipungkiri masih terjadi kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim.

Acara yang diadakan di universitas tertua ini dihadiri oleh 700 mahasiswa Muslim dari 50 negara berbeda. Berkat acara tersebut, Universitas Otago dipuji karena menawarkan pengalaman positif. Acara tersebut dibuka pada Senin kemarin dan akan berlangsung selama sepekan ke depan.

Selain mendapatkan pujian dari berbagai komunitas Muslim dan peserta, acara ini juga mendapatkan sanjungan dari pemuka agama kampus setempat, Greg Hughson.

"Ini adalah pekan  yang sangat spiritual bagi masyarakat Muslim untuk mengundang orang lain untuk datang dan belajar lebih banyak tentang Islam," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika