Kamis 10 Sep 2015 10:14 WIB

Santri, Bupati, Hingga Cawabup Pun Shalat Istisqa

Rep: Maspril Aries/ Red: Indah Wulandari
  Sejumlah pegawai SKPD Provinsi Sumsel melakukan shalat Istisqo berjamaah memohon hujan turun di Lapangan Kantor Pemerintah Provinsi Sumsel, Selasa (14/10). (Antara/Feny Selly)
Sejumlah pegawai SKPD Provinsi Sumsel melakukan shalat Istisqo berjamaah memohon hujan turun di Lapangan Kantor Pemerintah Provinsi Sumsel, Selasa (14/10). (Antara/Feny Selly)

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaqiah di Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Rabu (9/9) melaksanakan shalat istisqa atau shalat meminta hujan di halaman ponpes.

Lebih dari 1.000 santri melaksanakan shalat istisqa bersama pimpinan Ponpes Al Ittifaqiah dan dihadiri salah seorang calon wakil bupati Muchendi Mahzareki yang akan maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten OI, Desember mendatang.

Menurut pengasuh Ponpes Al Ittifaqiah KH Mudrik Qori, shalat istisqa tersebut merupakan inisiatif Muchendi Mahzareki yang maju pada Pilkada OI berpasangan dengan calon bupati Helmi Yahya.

“Salat istisqa kita laksanakan karena saat ini masyarakat Kabupaten Ogan Ilir tengah dilanda kemarau panjang, sehingga mengalami krisis air dimana-mana. Semoga dengan salat istisqa akan turun rahmat Allah SWT berupa hujan sebagai sumber kehidupan yang saat ini sangat diharapkan warga Ogan Ilir,” kata mantan anggota DPRD Sumsel ini.

Sebelumnya, di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) juga dilaksanakan shalat istiqa yang dilakukan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan SKPD, seluruh pegawai negeri sipil di halaman Kantor Bupati Muba di Sekayu.

Menurut Wakil Bupati Muba Beni Hernedi yang ikut melaksanakan shalat istisqa berjamaah, musibah kekeringan yang didhadapi saat ini pernah dialami oleh umat sebelumnya. 

“Amalan ini adalah Sunnah Rasulullah. Shalat istisqa adalah momentum terbaik untuk umat manusia introspeksi atas penyebab bencana dan musibah kekeringan yang melanda,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement