REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan Dinas Kesehatan DKI untuk segera melakukan perbaikan pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD). Salah satunya menambah layanan kemoterapi untuk pasien kanker.
Pasalnya, kata Basuki banyak pasien kanker memilih berobat ke luar negeri karena layanan di Indonesia tidak memadai. Apalagi rumah sakit kanker di Indonesia hanya ada satu di RS Dharmais.
"Kalau kita lihat RS kanker yang ada, hampir semua pasien yang mau kemo itu ngantrinya luar biasa. Apalagi yang di Dharmais itu dari seluruh Indonesia," kata Basuki dalam persemian layanan kemoterapi di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).
Pihaknya sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kusmedi untuk memberikan layanan kemoterapi. Walaupun sebagai rumah sakit pemerintah, layanan yang diterapkan tidak boleh kalah dari swasta.
"Saya bilang ke Pak Kusmedi seluruh RSUD di Jakarta nggak boleh kalah sama RS swasta di Jakarta. Ini target kita," ujarnya.
Kusmedi yang juga mendampingi Ahok di RSUD Tarakan menyebut pasien kanker harus antri untuk mendapatkan pengobatan. Bahkan bisa mencapai enam bulan. Padahal mereka harus mendapatkan perawatan segera.
Setelah RSUD Tarakan, Kusmedi menyebutkan RSUD Pasar Minggu dan Koja menjadi target selanjutnya untuk dibuka layanan pengobatan kanker.
"Pasar minggu, Koja (rsud selanjutnya yang akan dipasangi fasilitas pengobatan kanker). Kalau sudah semua rumah sakit siap, Pak Gubernur akan berikan alat radiasi untuk ditempatkan," pungkasnya.