Senin 14 Sep 2015 07:02 WIB

Lima Proyek Waduk Segera Ditandatangani

Waduk, ilustrasi
Waduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono memastikan  sebelum akhir September, lima kontrak proyek pembangunan waduk baru akan ditandatangani pemerintah.

"Selama 2015 ini targetnya ada 13 waduk (baru). Kira-kira bulan ini semua akan ada kontraknya," kata Menteri Basuki saat meninjau Waduk Wonorejo di Tulungagung, Jawa Timur, Ahad (13/9).

Dari 13 waduk yang ia sebut, delapan waduk di antaranya sudah dalam proses pengerjaan. Sementara lima rancangan waduk baru sisanya, kata Basuki, penandatanganan kontrak dijadwalkan dilakukan sebelum akhir September, menyusul dikeluarkannya paket deregulasi oleh pemerintah.

Menurut Basuki, pembangunan 13 waduk itu merupakan bagian dari rencana pemerintah membangun 49 waduk atau bendungan secara nasional selama kurun waktu lima tahun, untuk kepentingan irigasi pertanian, PLTA, air minum, maupun penanggulangan banjir.

Ia tidak merinci daftar waduk baru yang segera dimulai pembangunannya. Namun dari sekian waduk baru yang sudah/akan dimulai tahapan pembangunannya, tujuh di antaranya berada di Jatim.

Sejumlah waduk baru di Jatim itu antara lain Bendungan Tugu, Tukul, Bajulmati, Nipah, Gonseng, serta Bendungan Bendo.

"Tahun depan rencananya ada tambahan delapan waduk lagi. Begitu seterusnya hingga tercapai target 49 waduk yang sudah direncanakan selama lima tahun ke depan oleh Presiden Joko Widodo," ujarnya.

Kendati mengakui masih ada sejumlah hambatan terkait pelaksanaan proses pembangunan di lapangan, khususnya menyangkut tukar-guling lahan hutan. Basuki memastikan kendala yang berkaitan dengan regulasi penghambat segera diselesaikan oleh pemerintah.

"Dengan paket deregulasi tahap pertama yang dikeluarkan pemerintah September ini, maka nanti kalau membangun infrastruktur baik itu jalan, perumahan, bendungan, jembatan, irigasi di kawasan hutan tidak perlu lagi dengan tukar-menukar, tapi cukup pinjam pakai saja," tegasnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement