Senin 14 Sep 2015 11:47 WIB
Musibah Crane Jatuh

Pesan Din Syamsudin pada Keluarga Korban Crane Masjidil Haram

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin memberikan sambutan saat membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/8)
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin memberikan sambutan saat membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan, jatuhnya crane yang menimpan para jamaah haji merupakan musibah yang kadang tak diperkirakan.

"Saya berharap keluarga korban menerima hal ini sebagai musibah. Apalagi wafat di tanah suci, sedang menunaikan ibadah, itu sebenarnya dambaan banyak orang," katanya, Senin, (14/9).

Musibah, ujar Din, berasal dari Sang Pencipta. Ini hal yang harus diterima dengan ikhlas. Selama ini, crane itu kokoh. Namun akibat badai angin kencang ternyata bisa jatuh juga.

"Musibah ini jelas ada hikmahnya yang bisa diambil oleh Pemerintah Saudi Arabia maupun umat Islam sedunia. Kita semua perlu mawas diri dan muhasabah," ujar Din.

Setidaknya ada 107 orang jamaah haji dari seluruh dunia meninggal tertipa crane dan reruntuhan bangunan. Lebih dari 200 jamaah lainnya dilaporkan terluka. Crane jatuh tersambar petir saat hujan es melanda Kota Makkah pada Jumat (11/9).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement