REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan, jatuhnya crane yang menimpan para jamaah haji merupakan musibah yang kadang tak diperkirakan.
"Saya berharap keluarga korban menerima hal ini sebagai musibah. Apalagi wafat di tanah suci, sedang menunaikan ibadah, itu sebenarnya dambaan banyak orang," katanya, Senin, (14/9).
Musibah, ujar Din, berasal dari Sang Pencipta. Ini hal yang harus diterima dengan ikhlas. Selama ini, crane itu kokoh. Namun akibat badai angin kencang ternyata bisa jatuh juga.
"Musibah ini jelas ada hikmahnya yang bisa diambil oleh Pemerintah Saudi Arabia maupun umat Islam sedunia. Kita semua perlu mawas diri dan muhasabah," ujar Din.
Setidaknya ada 107 orang jamaah haji dari seluruh dunia meninggal tertipa crane dan reruntuhan bangunan. Lebih dari 200 jamaah lainnya dilaporkan terluka. Crane jatuh tersambar petir saat hujan es melanda Kota Makkah pada Jumat (11/9).