REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang memastikan, seorang jamaah haji asal Kabupaten Semarang korban robohnya crane di Masjidil Haram sudah dipulangkan dari rumah sakit.
Jumali Djamari Setro Wijoyo (87 tahun), bahkan dinyatakan sudah pulih untuk bisa bergabung dan mengikuti berbagai rangkaian pelaksanaan ibadah haji bersama jamaah haji lainnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Semarang, Subadi mengatakan, Jumali kebetulan merupakan jamaah haji tertua asal Kabupaten Semarang. Saat musibah robohnya crane untuk pembangunan perluasan kompleks Masjidil Haram terjadi, Jumat (11/9) waktu Makkah, Jumali berada di lokasi kejadian.
Meski begitu, Allah masih menunjukkan kuasanya. Jamaah haji ini selamat dari musibah tersebut dan hanya mengalami luka- luka. Dia dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis. “Kabar yang kami terima, yang bersangkutan hari ini sudah dipulangkan dari rumah sakit,” tegas Subadi.
Informasi awal adanya jamaah haji asal Kabupaten Semarang yang menjadi korban diterima dari petugas pendamping jamaah sehari setelah kejadian. Setelah dipastikan, Kemenag Kabupaten Semarang melakukan koordinasi dengan petugas yang ada di Makkah. “Alhamdulillah, hanya seorang jamaah haji yang menjadi korban dan selamat,” tegas Subadi.
Seperti diketahui, pada musim haji tahun ini Kabupaten Semarang memberangkatkan 454 orang jamaah haji yang terbagi dalam tiga kloter pemberangkatan. Masing- masing kloter 52, 53 dan kloter 54.
Sebanyak 107 jamaah haji dari seluruh dunia meninggal tertimpa crane di Masjidil Haram pada Jumat, pekan lalu. Lebih dari 200 orang dilaporkan terluka dan dirawat rumah sakit Arab Saudi.