Selasa 15 Sep 2015 06:19 WIB

'Penyerapan Anggaran Rendah Adalah Penyakit Menahun'

APBD (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
APBD (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Pengamat ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sulawesi Utara Dr Noldy Tuerah mengatakan, penyerapan anggaran di daerah yang rendah merupakan penyakit tahunan yang selalu terulang.

"Penyerapan anggaran rendah di daerah adalah penyakit yang sudah menahun dan selalu terulang kembali," kata Noldy di Manado, Selasa (15/9).

Noldy mengataka,  rata-rata serapan anggaran nasional 39,45 persen dan realisasi serapan anggaran APBD Provinsi Sulut 47 persen per 31 Agustus 2015.

Anggaran dan realisasi Nawacita di Provinsi Sulut, yakni dengan pagu pada 2015 sebesar Rp10,69 triliun dan yang terealisasi baru sekitar 35,96 persen yakni sebesar Rp3,84 triliun hingga akhir Agustus 2015.

Dia mengatakan untuk meningkatkan penyerapan anggaran pemerintah harus mengintegrasikan perencanaan serta penganggaran program dan kegiatan.

"Hindari kelemahan prosedur dan kesalahan penganggaran yang tidak sesuai ketentuan," jelas Noldy yang juga sebagai CEO Management Broad Integrated Economic Zone Manado.

Pembenahan sistem, katanya, juga prosedur, dan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah berdasarkan Perda Pengelolaan Keuangan Daerah.

Untuk pelaksanaan tender proyek dapat dilakukan akhir tahun sebelum dimulai tahun anggaran baru (asumsi penetapan APBD akhir tahun).

Serta percepat penyerapan anggaran serta kurangi dana daerah yang mengendap di bank daerah dan bank nasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement