REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Sebanyak 70-an jiwa atau 18 kepala keluarga pengungsi korban banjir bandang yang selama ini berada di SDN Karangjadi dipindahkan ke halaman Masjid di Desa Fajar Harapan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah.
Camat Timang Gajah, Sasmanto menyatakan, para pengungsi dipindahkan di lokasi yang lebih nyaman di halaman Masjid Fajar Harapan, karena PMI menyediakan tenda besar yang bisa menampung 70-an orang lebih.
Selama ini, kata Sasmanto, para pengungsi berada di SDN Karang jadi sejak Ahad (13/9), dan keberadaan mereka bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah itu, sehingga dipindahkan.
Selama di pengungsian, Pemkab Bener Meriah terus memberi bantuan berupa sembako, selimut, pakaian, serta seragam dan peralatan sekolah.
Sasmanto menyatakan, selama di pengungsian, anak-anak usia sekolah tetap belajar, karena pemerintah telah membantu seragam dan peralatan sekolah.
Ia menyatakan, pada musibah banjir bandang di daerahnya terdapat 18 unit rumah warga di Desa Damara Baru yang mengalami kerusakan, yakni 11 unit di antaranya rusak parah yakni rata dengan tanah, kemudian 4 unit rusak sedang dan 3 unit rusak ringan.
Ketika ditanya apakah pemerintah akan membantu membangun kembali rumah warga, Sasmanto menyatakan, dirinya belum bisa memastikan, karena masalah ini sedang dibicarakan di tingkat kabupaten.
"Saya belum tahu pasti, kita berharap pemerintah bisa membantu. Kami juga sudah mendata seluruh rumah warga yang rusak baik berat maupun ringan dan sudah kita serahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah," katanya, Selasa (15/9).
Sebelumnya diberitakan, banjir bandang yang terjadi Ahad pukul 17.00 WIB tersebut menyapu sekitar 45 unit rumah di empat desa, yakni Pante Raya, Uning Gelime, Damaran Baru, dan Karang Jadi di Kecamatan Timang Gajah dan Wim Pesam.