Rabu 16 Sep 2015 17:37 WIB

Lawan Mitra Kukar, PSM Matangkan Lini Tengah dan Depan

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
PSM Makassar
Foto: Antara
PSM Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang melawan Mitra Kukar di babak delapan besar Turnamen Piala Presiden, PSM Makassar matangkan lini tengah dan mengasah lini depan. Hal ini dilakukannya agar tim berjuluk Juku Eja itu dapat mencuri poin di Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Sabtu (19/9) mendatang.

Meski target tersebut tidaklah mudah, pelatih PSM Makassar, Assegaf Razaq tetap optimistis. Maka untuk mewujudkan ambisi tersebut, Assegaf meminta anak asuhnya agar memperkuat lini tenga dan juga mempertajam lini serang mereka.

Apalagi, menurutnya pasukan Jafri Sastra itu memiliki barisan gelandang berkualitas seperti Fajar Handika, Rizky Pellu, Eka Ramdani, Defri Riski, hingga Hendra Adi Bayauw.

"Kami memiliki target untuk mencuri poin di kandang mereka. Kami harus benar-benar siap, terutama lini tengah," kata Assegaf saat dihubungi melalui seluler, Rabu (16/9).

Untuk mempertajam barisan depan, Assegaf akan memasang Ferdinand SInaga sebagai targetman. Maka dengan demikian skema yang kemungkinan digunakan adalah 4-3-2-1. Sebagai penopang mantan striker Sriwijaya FC itu, Assegaf menempatkan Rasyid Bakri dan Kurniawan Karman dan belakangnya.

Selain itu, dia juga mengaku sudah mempelajari permainan Mitra Kukar. Menurutnya Mitra Kukar adalah tim kuat, meski hanya lolos sebagai runner up Grup C.

PSM Makassar sendiri lolos ke babak delapan besar sebagai juara Grup D. Mereka berhasil mengungguli tim bertabur bintang, Pusamania Borneo FC yang tepat di bawahnya.

Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan berhasil memperoleh poin tujuh poin dari dua kali menang satu kali imbang. Sedangkan  Mitra Kukar lolos ke babak semi final mendampingi Bali United Pusam dengan mengoleksi tiga poin dari tiga  kali laga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement