Kamis 17 Sep 2015 14:14 WIB
Miras Dipermudah

Pemuda Muhammadiyah: Miras Sumber Kejahatan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
 Petugas satpol PP memusnahkan ribuan botol minuman keras (miras) di Silang Monas, Jakarta, Selasa (7/7).   (Republika/Yasin Habibi)
Petugas satpol PP memusnahkan ribuan botol minuman keras (miras) di Silang Monas, Jakarta, Selasa (7/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, minuman keras itu merupakan sumber kejahatan karena memabukkan dan menghilangkan akal sehat manusia.

Di berbagai  ceramah agama, ujar Dahnil, sering dikisahkan pemuda yang memilih minum miras daripada berzina dengan seorang gadis.

"Pikirnya, daripada berzina, lebih baik minum miras tapi ternyata setelah mabuk malah melakukan semuanya, termasuk berzina, makanya miras disebut sebagai sumber kejahatan," katanya, Kamis (17/9).

Akibat mabuk, terang Dahnil, seorang pemuda yang awalnya tak ingin berzina, malah bisa jatuh ke dalam zina. Makanya miras ini berbahaya kalau dibiarkan beredar tanpa batas.

Dalam Islam, kata dia, dampak miras ini bukan hanya memperburuk kesehatan bagi peminumnya. Namun juga menyebabkan berbagai kejahatan berikutnya.

Hal senada diungkapkan oleh Arini, mahasiswa Lembaga Ilmu Pengahuian Islam dan Arab (LIPIA).  Ia mengatakan, miras sering menjadi sumber kejahatan.

Miras, terang dia, membuat orang tak sadar melakukan  kejahatan. Saat mabuk seseorang bisa merampok,  memperkosa, bahkan membunuh.

"Makanya jangan jual miras di minimarket-minimarket lagi. Dikhawatirkan banyak orang yang awalnya tak ingin beli, jadi terdorong untuk beli karena sangat mudah mendapatkannya."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement