REPUBLIKA.CO.ID, REYKJAVIK -- Ibu kota Islandia, Reykjavik menyetujui resolusi yang melarang seluruh produk buatan Israel. Resolusi tersebut didorong tindakan Israel yang menjajah tanah Palestina.
Pendukung dan orang-orang di oposisi, termasuk Israel mempertimbangkan resolusi yang disahkan oleh Dewan Kota Reykjavik sebagai prestasi besar dari kampanye internasional Boycott Divestment Sanctions (BDS).
Dewan Kota menggarisbawahi resolusi ini merupakan langkah yang memiliki fungsi praktis dan simbolis untuk mengakhiri kebijakan Israel yang apartheid dan rasis.
"Saya percaya kota ini mengirim pesan yang jelas, tidak akan membeli produk dari Israel saat Israel masih menekan orang lain berdasarkan etnis dan ras dan melanjutkan membangun dinding di Palestina," ujar anggota dewan Björk Vilhelmsdóttir, dilansir International Middle East Media Center, Kamis (17/9)..
Resolusi tersebut tidak menyebutkan secara spesifik produk atau perusahaan yang diboikot. Hal ini diterjemahkan sebagai pemboikotan secara luas dan menyeluruh produk buatan Israel.
Presiden Dewan Kota Reykjavik Björn Blöndal mengatakan resolusi ini merupakan cara damai melakukan protes atas ketidakadilan.
Resolusi ini ditentang Partai Independen Reykjavik.