REPUBLIKA.CO.ID, UBUD -- Kabupaten Gianyar beberapa hari terakhir menjadi sorotan setelah sebuah pesta perayaan pasangan sesama jenis (homoseksual) berlangsung di sebuah hotel bintang lima di wilayah Ubud.
Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata mengatakan pemerintah daerah dalam waktu dekat akan menggelar upacara penyucian di wilayah desa tersebut.
"Negara kita adalah Pancasila yang tidak mengenal pernikahan sesama jenis, meskipun yang bersangktan tidak menikah di sini," kata Bharata dalam pernyataan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (17/9).
Bharata mengimbau warga dan seluruh komponen masyarakat untuk mewaspadai terjadinya hal serupa. Pelaksanaan upacara pembersihan desa selanjutnya akan dikoordinasikan dengan sulinggih atau pemuka agama di Bali.
Bharata menyayangkan kejadian ini terjadi di wilayahnya. Supaya tak terulang, pemeirntah daerah akan mengintensifkan pengawasan dan pengamanan bersama pihak keamanan dan masyarakat.
Akun Facebook berinisial AS sebelumnya mengunggah sejumlah foto pernikahan pasangan homoseksual berinisial TM dan TJ. Berdasarkan penelusuran Republika, TM dan TJ telah melangsungkan pernikahan di Old Daley on Crooked Lake, Averill Park, New York, Amerika Serikat (AS) pada 26 Juni lalu.
Hal itu dibuktikan dari foto pernikahan keduanya terpampang di laman Facebook Bailly Photography pada tanggal tersebut. Foto lain keduanya juga diunggah oleh laman Facebook Old Daley on Crooked Lane pada Sabtu (27/6).
Hal ini berarti TM dan TJ menikah di AS, kemudian merayakannya di Bali. Seperti diketahui, pemerintah AS secara resmi sudah melegalkan pernikahan sesama jenis beberapa bulan lalu.
Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Gianyar, Anak Agung Asmara menegaskan bahwa kejadian di Ubud sama sekali bukan prosesi pernikahan. Dia merasa isu ini harus diluruskan untuk menjaga kesucian Bali.
"Berdasarkan keterangan Kepolisian Resor (Polres), desa adat, dan pemuka agama Hindu di Bali, kejadian itu bukan pernikahan. Kami jelas mengutuk pernikahan sesama jenis di dalam negara Pancasila," katanya.