Sabtu 19 Sep 2015 13:18 WIB

Masjid Seharusnya Ramah Disabilitas

Rep: c 33/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah peserta mengikuti kegiatan festival manasik haji akbar disabilitas dengan tema Dalam Keterbatasan Berkemampuan di Pusat Dakwah Islam, Kota Bandung, Selasa(18/11).   (foto : Septianjar Muharam)
Sejumlah peserta mengikuti kegiatan festival manasik haji akbar disabilitas dengan tema Dalam Keterbatasan Berkemampuan di Pusat Dakwah Islam, Kota Bandung, Selasa(18/11). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus masjid bertanggungjawab memfasilitasi umat dengan berbagai kondisi dan situasi, termasuk bagi jamaah disabilitas.

Maka, Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) berencana mencanangkan masjid ramah disabilitas.

“Hingga saat ini, sangat sedikit masjid yang ramah terhadap umat Islam penyandang disabilitas,” terang Ketua Umum PP PRIMA DMI Muhammad Hanif, dilansir dari DMI.OR.ID, Sabtu (19/9).

Contohnya, banyak masjid yang tidak memiliki tram bagi tuna daksa atau pemakai kursi roda ketika mereka masuk ke masjid. Toilet masjid juga tidak memiliki akses untuk mereka.

Selain itu, ia mengakui Alquran braille untuk tuna netra juga masih jarang tersedia di masjid-masjid. Ditambah lagi tulisan isi khotbahshalat  Jumat tidak pernah ada penerjemahnya bagi tuna rungu.

Padahal, menurutnya, masjid harus menjadi tempat yang paling ramah terhadap para penyandang disabilitas. Lantaran hak mereka mendapatkan akses mudah tentu tidak boleh dihambat, apalagi ketika sedang beribadah kepada Allah SWT.

“Setiap umat Muslim mempunyai hak yang sama untuk beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai masjid menjadi tempat yang tidak nyaman bagi parapenyandang disabilitas, kita harus mempermudah mereka untuk bisa melaksanakan ibadah kepada Allah,” lanjutnya.

Hanif mengungkapkan rencana masjid ramah disabilitas akan dicontohkan di beberapa lokasi. PRIMA DMI turut memperbaiki beberapa masjid dengan membuat tram bagi mereka yang berkursi roda, serta proses pengadaan Alquran Braille.

“Pembenahan masjid ini akan kami laksanakan dari sebagian uang hasil penjualan tiket film Bait Surau yang akan tayang di bioskop pada tanggal 22 Oktober nanti,” ujarnya.

Program masjid ramah disabilitas merupakan realisasi dari Gerakan Cinta Masjid (GCM) yang diluncurkan oleh Pimpinan Pusat  DMI bekerjasama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM), dan bank Muamalat Indonesia (BMI).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement