REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Pertahanan Cina mendesak Myanmar mempertahankan ketenangan di perbatasan kedua negara tersebut.
Myanmar menggelar pemilihan umum bersejarah pada November, dengan partai berkuasa dukungan militer bertarung dengan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan peraih Nobel Aung San Suu Kyi, dalam pemungutan suara bebas pertama dalam 25 tahun.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada Maret 2011, pemerintah reformis Myanmar berupaya mengurangi ketergantungan dengan Cina.
Cina memperhatikan dengan cemas ketika Amerika Serikat mencabut beberapa sanksi dan bekerja sama dengan pemerintah semi-sipil, meskipun Cina juga berminat bekerja sama dengan partai politik lain, seperti NLD.
Menteri Pertahanan Cina Chang Wanquan mengatakan kepada wakil panglima militer Myanmar Jendral Soe Win, Cina dan Myanmar harus bekerja sama menjaga stabilitas di kawasan perbatasan.
Hubungan Myanmar dengan Cina pada 2015 sempat tegang terkait pertempuran antara militer Myanmar dan Militer Aliansi Demokratik Nasional Myanmar yang bersuku Tionghoa di sebagian kawasan perbatasan kedua negara.