Kamis 24 Sep 2015 17:37 WIB

Atasi Kebakaran Lahan, Jokowi Minta Bangun Kanal

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi bekas kebakaran lahan di desa Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9).
Foto: ANTARA FOTO/Herry Murdy Hermawan
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi bekas kebakaran lahan di desa Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membangun kanal di Kalimantan Tengah. Pembangunan kanal ini dilakukan untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang semakin meluas.

Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan instruksi tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau kebakaran hutan yang terjadi di Desa Henda, Kecamatan Jabiren Raya, ‎Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. 

Lebih lanjut, ia mengatakan api yang membakar lahan gambut di pinggir jalan Trans Kalimantan itu membuat pemerintah kesulitan melakukan pemadaman. Sebab, lahan gambut merupakan lahan yang mudah terbakar. 

"Tadi saya berdiam diri selama lima menit, tiba-tiba saja api membesar. Kuncinya ada di kanal. Segera lakukan kanalisasi dan harus besar-besaran," kata Presiden Joko Widodo, Kamis (24/9).

Ari menyebut pembangunan kanal tersebut menggunakan anggaran dari BNPB dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain itu, Presiden juga memerintahkan TNI untuk terlibat dalam pembangunan kanal.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta dilakukannya sosialiasasi kepada masyarakat terkait dampak dari kebakaran lahan. Sehingga diharapkan masyarakat sekitar tidak lagi membersihkan lahan dengan melakukan pembakaran. 

Jokowi melakukan peninjauan penanganan kebakaran lahan dan hutan dengan didampingi Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Kepolisian Negara RI Badrodin Haiti, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan ‎Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement