Jumat 25 Sep 2015 07:24 WIB
Idul Adha

Tarekat Sattariyah Idul Adha Hari Ini

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah Tarekat Syattariyah.
Foto: Antara
Jamaah Tarekat Syattariyah.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Jamaah Tarekat Syattariyah di Sumatera Barat (Sumbar) merayakan Hari Raya Idul Adha 1436 H pada Jumat (25/9).

Shalat Id jamaah Syattariyah dipusatkan di kawasan makam dan Masjid Syeh Burhanuddin, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman.

"Pagi ini kami, ribuan jamaah Sattariyah merayakan Idul Adha 1436 H," kata Qhadi (Imam) Ulakan, Tuanku Ali Imran, Jumat (25/9).

Ia menjelaskan, perhitungan hari raya kurban dilakukan melalui hisab takwim khamsiah yang telah diajarkan secara turun-temurun dari ulama-ulama terdahulu, tanpa melihat hilal. Perhitungan, ia mengatakan, diambil dari awal tahun dan awal bulan.

Menurutnya, awal tahun ini, hurufnya thaal, sementara awal bulan, hurufnya jim. Thaal angkanya empat dan jim angkanya tiga.

Awal dzulhijjah dijumlahkan, artinya empat tambah tiga. Dan dihitung dari Kamis hingga tujuh hari kemudian. Sehingga, awal Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 16 September, sementara 10 Dzulhijjah pada Jumat, 25 September.

Tuanku Ali mengatakan, sebanyak 150 sapi yang berasal dari jamaah Sattariyah, akan dikurbankan usai shalat Id. Daging hewan kurban akan dibagikan kepada seluruh jamaah Sattariyah, dan juga warga yang berada di sekitar Masjid Syeh Burhanuddin.

"Nanti juga ada acara makan bersama daging hewan kurban di masjid," ujar dia.

Jamaah Syattariyah di Sumatra Barat tersebar di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Sijunjung, Batusangkar, Solok dan Kota Padang. Selain di Padang Pariaman, shalat Idul Adha juga dilakukan di surau-surau, seperti di Kota Padang, yakni di kawasan Padangsarai dan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh.

Pemerintah memutuskan Idul Adha 1436 H jatuh pada Kamis, 24 September 2015. Mayoritas umat Islam di Indonesia merayakan hari raya kurban pada tanggal tersebut, sedangkan Muhammadiyah yang merujuk pada metode hisab, pada 23 September 2015.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement