REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Penyembelihan hewan kurban yang dilakukan di tempat umum menjadi fenomena yang tak biasa bagi kebanyakan orang Eropa maupun Amerika. Demikian pula bagi Mariam Garcia, mahasiswi pertukaran program studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Venezuela, Amerika Selatan.
Dia mengaku baru pertama kali melihat proses penyembelihan hewan kurban. “Ini pertama kalinya saya melihat langsung hewan disembelih di depan umum. Saya mengaku sedikit takut melihatnya. Tapi saya sangat kagum dengan misi sosial di balik penyembelihan ini,” kata Mariam yang sebelumnya kuliah di La Universidad Metropolitana, Caracas, Venezuela ini dalam siaran pers kepada Republika.co.id.
Sebagai seorang Kristiani, Mariam banyak mengetahui tentang konsep kurban yang akarnya berasal dari sejarah nabi Ibrahim dan Ismail tersebut. Baginya, berkurban adalah cara yang mulia untuk berbagi dengan orang miskin.
“Memang banyak orang Eropa maupun Amerika yang tidak suka dengan proses penyembelihan ini sehingga menyebutnya sebagai tindakan Barbarian, apalagi disaksikan oleh banyak orang. Tapi menurut saya ini perlu. Kita perlu tau darimana daging yang kita makan, bagaimana prosesnya, tidak hanya asal mau makan saya,” ungkapnya antusias.
Sementara itu, terkait penyediaan hewan kurban, menurut Ketua Panitia Idul Adha UMM Ahmad Fatoni, kampus telah menyiapkan 10 sapi dan 22 kambing. Namun, tidak semuanya disembelih di UMM. “Yang disembelih di UMM, yaitu enam sapi dan tiga kambing di kampus III, lalu 1 sapi di kampus II. Sisanya disumbangkan ke sejumlah titik dakwah Muhammadiyah,” terangnya.