REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pesawat Qantas QF501 tujuan Brisbane-Singapura tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Selasa (29/9) malam. Sebelumnya, pesawat meminta mendarat di Soetta karena jarak pandang di Singapura di berada di bawah standar.
General Manager Jakarta Air Traffic Service Centre (JATSC)-Airnav Bambang Rianto, mengatakan pendaratan yang dilakukan pesawat QF51 bukan pendaratan darurat. Pilot pesawat mengalihkan rute untuk sementara karena jarak pandang di Singapura terhalang kabut asap.
"Mendarat biasa karena jarak pandangnya hanya 1.400 meter. Pilot pesawat mengirim permintaan ke menara pengawas sekitar pukul 16.45 WIB untuk mendarat di Bandara Soetta," jelas Bambang ketika dikonfirmasi Republika, Selasa malam.
Setelah permintaan disetujui, pesawat mendarat pukul 17. 51 WIB. Pesawat QF51 sedianya terbang langsung dari Brisbane ke Singapura. Sampai saat ini, pesawat masih tertahan di Bandara Soetta. Pesawat kini berada di Terminal 2 bandara.
Bambang menambahkan, koordinasi dengan pihak Singapura masij terus dilakukan. "Pesawat masih menanti kondisi aman untuk bisa melanjutkan penerbangan ke Singapura," tuturnya.