REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan jumlah penderita penyakit katarak yang menuju kebutaan mencapai 150 ribu jiwa. Penyebab masih banyaknya penderita penyakit itu dikarenakan faktor usia, sering terkena sinar matahari, dan kekurangan gizi.
“Kalau (penyakit) katarak mencapai 150 orang jiwa menuju akan kebutaan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan NTB, Eka Junaidi kepada wartawan di Kota Mataram, Jumat (2/10).
Ia mengakui jumlah penderita katarak tidak seimbang dengan upaya pengobatan yang dilakukan setiap tahun. Sebabnya, masih ada keterbatasan dari sisi sumber daya manusia, yaitu dokter spesialis mata. Tidak hanya itu, anggaran untuk penyembuhan penyakit katarak masyarakat relatif minim. “Jadi kita masih keterbatasan dokter spesialis mata. Anggaran juga demikian,” ujarnya.
Pada 2016 mendatang, dirinya menuturkan provinsi akan mendirikan rumah sakit khusus mata. Pembangunan dilakukan sebagai upaya mengurangi penderita penyakit katarak di NTB. “Rencananya tahun depan kita akan mendirikan rumah sakit khusus mata,” ungkapnya.