REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyepakati pembuatan Komite Mata Nasional. Komite ini dinilai penting seiring dengan angka kebutaan di Indonesia yang meningkat.
Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengatakan, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat. Maka perlu ada kepanjangan tangan dari Kemenkes untuk bisa terjun langsung dan mengakomodir kebutuhan masyarakat.
"Kita gak bisa sampai grassroot. Karena kita bekerja secara profesional. Maka adanya komite ini bisa mengakomdir, juga jadi penghubung dengan swasta," ujar Nila di Kementerian Kesehatan, Selasa (6/10).
Andi F Noya didaulat sebagai ketua komite mata nasional ini. Setidaknya ada tiga agenda besar yang akan menjadi tujuan Komite Mata Nasional ini. Pertama, pendataan jumlah penderita katarak di Indonesia.
Kedua, pengumpulan dana dan CSR untuk realisasi operasi katarak gratis. Ketiga, pelatihan para tenaga medis di daerah agar bisa lebih terampil dalam menangani mata.