REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan dalam jangka waktu sepuluh tahun mampu melakukan pengolahan air limbah menjadi air bersih sebesar 100 persen. "Seharusnya dalam waktu sepuluh tahun depan kami sudah bisa mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan teknologi tentunya," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Selasa Malam.
Menurut dia, hal tersebut dapat direalisasikan karena Jakarta tinggal meniru teknologi pengolahan air limbah yang sudah lebih dulu berhasil diterapkan di beberapa negara di dunia. "Jakarta mirip dengan Singapura. Namun Singapura sudah melakukan uji coba lebih dulu dalam pengolahan air limbah. Singapura telah menerapkan kombinasi pengolahan air limbah dari beberapa negara. Kita bisa pakai teknologi itu," ujar Basuki.
Akan tetapi, dia menuturkan sebelum teknologi tersebut dapat diterapkan, terlebih dahulu pihaknya akan melakukan penggabungan dua BUMD DKI yang bergerak dalam bidang pengolahan air, yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya dan PD Pengolahan Air Limbah (PAL) Jaya.
"Pengolahan air limbah menjadi air bersih sudah menjadi program mendesak yang harus segera dilaksanakan. Oleh karena itu, kami targetkan penggabungan PDAM Jaya dan PAL Jaya sudah rampung tahun ini," tutur Basuki.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan?Pemprov DKI juga siap mengalokasikan sejumlah anggaran untuk merealisasikan pembangunan sistem pengolahan air limbah menjadi air bersih di Jakarta. "Jadi kalau PDAM Jaya memperkirakan anggaran yang dibutuhkan itu kurang lebih Rp10 triliun, maka Pemprov DKI akan menyediakan anggaran hingga mencapai Rp40 triliun untuk pengolahan air," ungkap Basuki.