REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, Selasa (6/10) mendesak Israel melakukan investigasi penuh atas bentrokan baru-baru ini di Yerusalem dan Tepi Barat.
‘’Saya meminta penyelidikan kekerasan termasuk remaja 13 tahun yang dibunuh tentara Israel secara cepat dan transparan, termasuk apakah penggunaan kekuatan (dalam bentrokan) dilakukan secara proporsional,’’ ujar Ban seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (7/10).
Bentrokan terjadi pada Selasa, termasuk di Betlehem. Tentara Israel menembak empat warga Palestina dalam beberapa hari terakhir. Bentrokan terbaru itu disebutnya menjadi tanda mengkhawatirkan kekerasan yang berpotensi di luar kendali.
Dia menambahkan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina bisa mengibarkan ketegangan lebih lanjut setelah Israel menghancurkan dua rumah milik warga Palestina. Ia juga mengkritik pembongkaran rumah-rumah warga Palestina.
Sekjen PBB menyerukan tindakan mendesak yang dilakukan oleh kedua belah pihak supaya menahan kekerasan, termasuk melalui kerja sama keamanan. Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebelumnya mengatakan ia ingin menghindari eskalasi di tengah kekhawatiran bahwa bentrokan bisa memicu pemberontakan baru.