Kamis 08 Oct 2015 11:21 WIB

Kabut Asap Ancam Blusukan Jokowi ke Jambi

Kabut asap pekat di Desa Kemingking Luar, Taman Rajo, Muarojambi, Jambi, Selasa (6/10).
Foto: Antara
Kabut asap pekat di Desa Kemingking Luar, Taman Rajo, Muarojambi, Jambi, Selasa (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jambi terancam batal. Hal tersebut karena jarak pandang akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan di kawasan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi terus menurun.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan jarak pandang di kawasan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi terus menurun, dan pada pukul 9.00 WIB, Kamis, menjadi 650 meter.

"Sedangkan jarak pandang satu jam sebelumnya atau pukul 8.00 WIB, sempat mencapai 1.300 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi Nurangesti di Jambi, Kamis (8/10).

Sementara itu, informasi yang dihimpun menyebutkan Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, Kamis.

Namun, pesawat Kepresidenan akan mendarat jika visibility di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi mencapai 1.300 meter.

Dari pantauan, pengamanan di kawasan bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi diperketat oleh aparat TNI, Paspampres, dan Polri. Presiden dijadwalkan ke Jambi untuk melihat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.

Selama kunjungan kerja di Jambi, Kepala Negara direncanakan mengunjungi penanganan kebakaran hutan dan lahan di Desa Manis Mato Kabupaten Muarojambi, dan Desa Pematang Buluh Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Meski hujan telah mengguyur sebagian besar wilayah Jambi sejak Rabu sore itu, namun udara di Kota Jambi khususnya di Kota Jambi masih diselimuti kabut asap tebal. Selain itu, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan menyelimuti sebagian besar wilayah Jambi telah berlangsung lebih satu bulan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement