REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memerintahkan polisi mencegah menteri dan anggota legislatifnya mengunjungi situs suci komplek Masjid Al-Aqsa. Larangan ini dikeluarkan setelah bentrokan mengguncang situs di Yerusalem tersebut.
Dilansir Al Jazeera, Kamis (8/10), surat kabar Haaretz mengutip seorang pejabat mengatakan Netanyahu memberi arahan selama konsultasi dengan pejabat keamanan pekan lalu. Namun, Netanyahu belum secara resmi memberi tahu para menteri kabinetnya terkait larangannya tersebut.
Anggota Knesset Muslim akan tetap diizinkan mengakses masjid.
Beberapa politisi Yahudi telah mengunjungi situs dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Menteri Pertanian Uri Ariel yang telah keluar dalam mendukung hak orang-orang Yahudi untuk berdoa di kompleks.
Selama ini, Yahudi dan non-Muslim dapat mengunjungi Al-Aqsa. Tetapi mereka dilarang berdoa di sana.
Komplek Al-Aqsa adalah situs ketiga paling suci dalam Islam dan paling suci dalam agama Yahudi. Al-Aqsa terletak di Yerusalem Timur yang dicaplok oleh Israel pada 1967 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.