Kamis 08 Oct 2015 12:10 WIB

Kapolda: Jakarta Pasar Narkoba Asia Tenggara

Rep: c33/ Red: Angga Indrawan
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CENGKARENG -- Presiden Indonesia Joko Widodo sudah mengatakan Indonesia berada dalam tahap darurat narkoba. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengakui kalau Jakarta sudah jadi pasar potensial bagi pengedar narkoba di Asia Tenggara.

Dalam pemusnahan barang bukti narkoba jaringan internasional pada Kamis, (8/10) diketahui terjadi peningkatan jumlah barang bukti shabu lebih dari seribu persen dari 43,8 kg menjadi 672, 84 kg. Selain itu, barang bukti ekstasi pun meningkat tajam sebesar 2.217 persen dari 2.763 butir menjadi 641.451 butir. 

Peningkatan jumlah itu tidak terlepas dari pola pemodal dan bandar yang beralih ke narkoba jenis shabu dan ekstasi karena berharap keuntungan lebih besar. Tito mengakui jika penjual ekstasi bisa mencapai Rp 450-500 ribu per butir. Untuk shabu bahkan harganya bisa 2,8 juta rupiah per gram.

"Kita prihatin karena ini jadi alarm terhadap pengedar asing. Jakarta sudah jadi market potensial di Asia Tenggara," katanya.

Ia mengatakan Polda Metro Jaya sudah sering melakukan operasi. Sehingga mendapatkan hasil penangkapan yang cukup banyak. Tercatat ada peningkatakan jumlah tersangka sebesar 4,9 persen dari 1489 menjadi 1562 orang. Mengenai jaringan internasional, Tito mengatakan sebagian besar pelaku berasal dari Cina, Hong Kong dan Nigeria.

"Karena harga di Indonesia relatif lebih tinggi," jelasnya.

Sementara itu, hasil pemusnahan kali ini merupakan dari operasi tiga bulan pada Juli hingga September 2015. Secara umum narkoba dari luar negeri yaitu Cina masuk melalui laut dan udara juga. "Kalau dari laut umumnya pakai kapal langsung masuk pelabuhan mulai dari dimasukkan ke tas, sepatu, dll. Diduga barangnya ada juga yang dipindah di tengah laut," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement