REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang terkena dampak langsung kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Ia mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengatasi masalah kabut asap.
Tjahjo meminta pemerintah daerah pro aktif dalam membantu warga yang menjadi korban kabut asap. Khususnya warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat masalah itu dan anak-anak sekolah.
"Kami minta baik para Gubernur, Bupati, Wali kota untuk diteruskan sampai ke tingkat desa, untuk menjemput bola, khususnya siswa yang terkena asap ini," ujar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis (8/10).
Ia meminta terusan ini kemudian ditindaklanjuti dengan pemberian pelayanan kesehatan terhadap korban kabut asap tersebut selama 24 jam dan tanpa dipungut biaya. Tjahjo berujar kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak harus terus dipantau dan tertangani.
"Kami minta itu seluruh RS negeri dan swasta untuk melayani 24 jam," ucapnya.
Selain itu, dalam kesempatan itu juga Mendagri mengungkapkan kecewaannya terhadap pemerintah Malaysia dan Singapura yang menyalahkan masyarakat Indonesia mengenai kabut asap yang juga sampai ke negara tetangga itu. Menurutnya, masyarakat Indonesia khususnya yang berada di wilayah tersebutlah yang justru paling terdampak.
"Pemerintah Singapura dan Malaysia, ini jangan hanya complain semata. Kalau mau bantu, bantulah dengan ikhlas. Jangan hanya complain, kalau asap sampai ke negara tetangga, itu bukan karena masyarakat yang membawanya, tapi karena faktor alam terbawa oleh angin," jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut bukanlah sikap yang arif ditunjukkan kedua pemerintah tersebut dalam hal bencana asap yang mendera masyarakat Indonesia saat ini. Apalagi, kata Tjahjo ada juga perusahaan yang berasal dari kedua negara ini yang ditengarai juga terlibat dalam pembakaran hutan
"Kalau memang negara sahabat dan serumpun, maka jangan hanya teriak-teriak saja, bantu kami, Presiden juga hari ini ke Jambi dan Riau untuk memantau langsung penanganan bencana kabut asap," ujar mantan Sekjen PDI Perjuangan tersebut.