REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia Joko Widodo, menyatakan bahwa Indonesia siap menerima bantuan dari luar negeri untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemerintah Indonesia sudah minta pertolongan dan dibantu dari Singapura, Rusia, Malaysia, dan Jepang. Bantuan asing yang diharapkan dapat mempercepat pemadaman api dan asap
"Bantuan yang diharapkan adalah pesawat water bombing yang memiliki kapasitas besar yang mampu mengangkut air lebih dari 10 ton," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/10).
Bantuan internasional tersebut, kata dia, nantinya akan bergabung dengan personil dari Indonesia, baik untuk operasi darat dan udara. Komando tetap ditangan Pemerintah Indonesia.
Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin. Menindaklanjuti hal ini maka akan dilakukan rapat koordinasi di Kantor menteri koordinator (Menko) politik hukum dan HAM (Polhukam) untuk membahas secara detil jenis bantuan, mekanisme, dan hal-hal lain yang menyangkut bantuan internasional tersebut.
"Tentu saja bantuan yang diharapkan adalah bantuan yang sifatnya filling the gab dari kebutuhan yang ada," katanya.
Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan. 22.146 personil dikerahkan untuk memadamkan api di enam provinsi.
Di Sumatra Selatan telah dikerahkan lima helikopter, dua pesawat Air Tractor water bombing, dan satu pesawat Casa hujan buatan. Selain itu, 3.694 personil gabungan dari TNI, Polri, dan lainnya juga telah dikerahkan.