Jumat 09 Oct 2015 14:18 WIB

Kepuasan Masyarakat Terhadap Pemerintah Menurun, Ini Tanggapan JK

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Wapres Jusuf Kalla
Foto: VOA
Wapres Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi JK dinilai menurun, berdasarkan hasil lembaga survei Indo Barometer. Menanggapi hasil survei tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, akan menjadikan hasil survei itu sebagai koreksi kinerja dalam pemerintahannya.

"Ya, kita menjadikannya itu suatu koreksi ke dalam juga. Bahwa ada hal-hal yang harus kita perbaiki," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/10).

Kendati demikian, menurutnya, dalam menjalankan pemerintahan tak mungkin dapat memuaskan seluruh pihak. Sehingga, jika terdapat masyarakat yang kurang puas terhadap kinerja pemerintah maka merupakan hal yang wajar.

Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Indo Barometer, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo secara umum saat ini sebesar 46 persen. Yang tidak puas 51,1 persen. Jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Joko Widodo turun dari 57,5 persen ke 46 persen atau sekitar 11,5 persen.

Tingkat kepuasan publik terhadap kerja wakil Presiden Jusuf Kalla secara umum saat ini sebesar 42,1 persen. Yang tidak puas 52,9 persen. Jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja wakil Presiden Jusuf Kalla turun dari 53,3 persen ke 42,1 persen.

Sedangkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja para menteri secara umum sebesar 37,1 persen. Yang tidak puas 46,7 persen. Jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kerja para menteri semakin turun dari 46,8 persen ke 37,1 persen. Atau, penurunan sebesar 9,7 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement