REPUBLIKA.CO.ID, KAMPAR -- Presiden Joko Widodo mengatakan tahun depan berencana membeli pesawat khusus untuk penanganan bencana kebakaran (waterbombing).
"Minimal tiga pesawat yang memiliki kapasitas besar, minimal dapat menjatuhkan air 12 ton," katanya saat meninjau lokasi bekas kebakaran lahan di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (9/10).
Presiden mengungkapkan anggarannya masih akan dibahas dengan DPR. Terkait penanganan kabut asap, Joko Widodo menargetkan dapat diatasi dalam waktu dua pekan.
"Kalau bisa kurang dari dua minggu," harapnya.
Presiden juga mengatakan bantuan dari beberapa negara akan dipusatkan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
"Dikonsentrasikan di Sumsel dulu karena memang dari cheking kita, titik api terbanyak itu memang masih di Sumsel," kata Presiden saat meninjau Posko Kesehatan Pengobatan Gratis Bagi Korban Bencana Kabut Asap di Puskesmas Kuok, Desa Lereng, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Riau.
Presiden mengungkapkan sudah ada beberapa negara sanggup memberi bantuan, yakni Singapura, Malaysia, Korea, Rusia, Australia, China.
"Tapi yang datang hari ini baru dari Singapura. Mungkin Minggu akan mulai berdatangan," kata Jokowi.
Presiden mengatakan bantuan asing ini berupa pesawat-pesawat yang bisa membawa air untuk "waterbombing" di atas 10 ton.
"Karena itu kita harus tahu, sebab ini berhadapan dengan hutan gambut. Di atasnya juga nggak ada api, dibawahnya masih membara," katanya.
Presiden juga mengungkapkan lamanya penanganan bencana kabut asap ini karena keluasan (lahan yang terbakar) lebih besar dan panas El Nino yang lebih kering.