REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan 3-1 Persib Bandung atas Mitra Kukar pada putaran kedua semi final Piala Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada Sabtu (10/10), memakan tumbal. Gelandang mereka, Hariono harus diusir keluar lapangan lantaran melakukan pelanggaran.
Meski demikian, Hariono tetap dapat bermain di babak final Piala Piala Presiden. Sebab promotor turnamen, Mahaka Sports and Entertainment memberlakukan pemutihan kartu di babak final.
Terkait hal itu, Hariono sendiri mengaku menyesal dengan kartu merah yang diterima saat menghadapi Mitra Kukar. Hariono menilai, kartu kuning keduanya tersebut mungkin mencederai fair play, meski ia mengaku apa yang dilakukan karena ketidaksengajaan. Namun, ia pun menerima hukuman tersebut. "Sedih tentunya dikeluarkan dari lapangan. Tapi senang Persib bisa menang dan lolos final," seperti dilansir laman resmi klub, Ahad (11/10).
Sementara itu, pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman mengaku sangat lega timnya bisa melewati laga sulit dan lolos ke babak final Piala Presiden. Kemenangan dengan agregat 3-2 atas Mitra Kukar disebutnya bukanlah laga mudah. Timnya harus bekerja keras untuk bisa lolos. Apalagi sebelum laga putaran kedua yang berakhir dengan kemenangan 3-1, Persib terlebih dulu harus menang dengan selisih dua gol.
Persib sendiri di partai pamungkas turnamen buatan Mahaka Sports and Entertainment tersebut akan menantang salah satu dari pemenang antara Sriwijaya FC dan Arema Cronus. Kedua tim akan bertanding hari ini, Ahad (11/10) di Stadion Manahan Solo.
Singo Edan harus menang jika ingin lolos, sementara Laskr Wong Kito hanya butuh hasil imbang untuk bisa bertanding melawan Persib di babak final. Sebab pada putaran pertama semi final, Sriwijaya FC mampu menahan imbang Arema dengan skor 1-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang akhir pekan lalu.