REPUBLIKA.CO.ID, BISADA -- Resepsi pernikahan dua gadis desa Bisada, India, menjadi ajang rekonsiliasi komunitas Muslim dan Hindu yang sempat memanas beberapa pekan terakhir. Beberapa orang Hindu di desa itu membantu menanggung biaya pernikahan dua putri Hakeem, seorang warga Muslim di Bisada, yang menikah pada Ahad (11/10) pagi.
"Setelah pembunuhan Mohammad Akhlaq, keluarga pengantin pria mengatakan mereka tidak mau datang ke Bisada. Jadi, ada pembicaraan tentang pergeseran tempat. Tapi itu telah beres. Sekarang, sudah ada perdamaian di desa. Semua kembali normal," kata hakim Dadri, Rajesh Singh, dilansir dari Times of India (TOI), Ahad (11/10).
Seperti dilaporkan TOI, pernikahan dua gadis Muslim itu dijadwalkan tanggal 11 Oktober di Bisada, tetapi mengingat ketegangan di desa, keluarga Hakeem berencana untuk menyelenggarakan di suatu tempat di luar desa.
Beberapa tetua desa kemudian meyakinkan mereka untuk tidak menggeser tempat. Beberapa orang Hindu juga mengulurkan tangan membantu pengaturan makanan dan tenda. Dua anak perempuan Hakeem, Jaitoon dan Reshma, akan menikah dengan Nazim dan Mobin.