REPUBLIKA.CO.ID, Memang hal ini belum terbukti. Namun, dengan metode baru penyuntingan gen, organ babi bisa ditransplantasi ke tubuh manusia pada suatu saat.
Dalam penelitian ini, ilmuwan dari Universitas Harvard, Profesor George Church, dan timnya menggunakan teknik bernama Crispr, untuk merekayasa DNA pada sel babi sehingga lebih ‘cocok’ dan bisa dicangkok ke tubuh manusia.
Crispr adalah alat ilmiah baru yang yang membuat ilmuwan bisa ‘menggunting’ dan ‘bermain-main’ dengan DNA. Metode ini telah digunakan Church untuk menon-aktifkan retrovirus porcine pada sel babi, yang diklaim berbahaya bagi manusia.
Saat ini ilmuwan masih mencari solusi terhadap kekhawatiran adanya penolakan dari tubuh manusia penerima donor, serta infeksi virus yang ikut terbawa dari DNA babi. Jika berhasil, penelitian ini akan menjadi jawaban terhadap defisit organ donor manusia.
Namun, perlu penelitian hingga beberapa tahun ke depan, sebelum babi yang gennya telah dimodifikasi, bisa diternakkan sebagai penyuplai organ bagi manusia.
“Dengan dihilangkannya retrovirus, berarti jalan untuk transplantasi organ hewan ke manusia atau xenotransplantation, semakin terbuka lebar,” ungkap Church seperti dilansir BBC baru-baru ini.
Namun, Dr Sarah Chan, peneliti dari Universitas Edinburgh, meragukan transplantasi organ hewan ini bisa diterima. “Meskipun nantinya masalah ilmiah dan keamanan sudah bisa diselesaikan, akan banyak dampak dan reaksi sosial terkait transplantasi organ babi di tubuh manusia," ujarnya
Apalagi hewan mamalia tersebut diharamkan oleh sejumlah agama. “Yang jelas, hasil studi ini amatlah bermakna, menjadi bukti prinsip bahwa ada potensi solusi terhadap masalah donor organ di masa depan,” ujar Chan.