REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- "Kami harap anggota parlemen mendatang akan bersatu dan memberi prioritas pada kepentingan terbaik negeri ini," kata seorang sopir pribadi yang berusia 60-an tahun, Abbas, saat ia menunggu majikannya di satu jalan sibuk di pusat Kota Kairo.
"Ini seperti perahu; jika perahu ini tenggelam, kami semua akan tewas tenggelam. Saya akan ikut dalam pemilihan anggota parlemen dan saya berharap semua rakyat Mesir melakukan tindakan yang sama," kata Abbas.
Ia berharap anggota parlemen mendatang berusaha sekuat tenaga mereka dan menghindari kesalahan sebab rakyat telah berubah dan menjadi lebih siaga serta perhatian.
Saat waktu terus berjalan bagi pemungutan suara anggota parlemen Mesir, Abbas adalah satu dari jutaan warga Mesir yang menaruh harapan pada parlemen baru untuk membuat perubahan di negara yang telah menderita akibat kemelut politik selama beberapa tahun belakangan.
Negara tersebut telah menyaksikan penggulingan dua kepala negara pada 2011 dan 2013.
Pemungutan suara yang telah lama ditunggu dijadwalkan berlangsung pada pekan depan dan akan diselenggarakan dalam dua tahap, yang mencakup 27 provinsi di negeri itu.
Pemungutan suara tahap pertama, yang mencakup 14 provinsi akan diselenggarakan pada 18 dan 19 Oktober. Sedangkan tahap kedua yang mencakup sisa 13 provinsi diselenggarakan pada 22 dan 23 November.