REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) merupakan salah satu lembaga amil zakat nasional (Laznas) yang aktif melakukan dakwah di lapas. Salah satunya adalah di lembaga pemasyarakatan (lapas) di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor, Yayasan Serumpun Anak Negeri, Rumah Singgah PEKA, dan Persaudaraan Warga Binaan Indonesia (PWBI) Bogor, YDSF Cabang Jakarta itu tidak hanya mengajarkan agama kepada para napi dan eks napi. “Tidak kalah pentingnya adalah melakukan pemberdayaan kepada para napi dan eks napi,” Ali Mansur.
Da’i YDSF yang sudah enam tahun berdakwah di lapas di Bogor tersebut mengatakan para napi dan eks napi adalah orang yang faqir segalanya. “Mereka faqir harta, faqir lingkungan, faqir moral dan faqir agama,” tutur Ali yang ditemui di sela kegiatan PWBI Bogor bertajuk “Eks Napi dan Pengguna Napza Peduli Sampah Sempur, Bogor” di Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/10).
Faqir harta, kata Ali, karena umumnya mereka orang miskin. “Faqir lingkungan karena umumnya mereka tidak diterima atau kurang diterima oleh lingkungan, bahkan oleh keluarganya,” ujarnya.
Ali menambahkan, para napi dan eks napi juga bisa dikatakan faqir moral. “Dengan berbagai latar belakang penyebabnya, banyak di antara mereka yang moralnya tidak sesuai ajaran agama,” tuturnya.
Para napi dan eks napi tersebut, kata Ali, juga disebut faqir agama, karena umumnya pengetahuan dan pengamalan agama mereka relatif kurang. “Para napi dan eks napi tergolong salah satu ashnaf (penerima zakat). Karena itu, selayaknya distribusi dana zakat sebagian di antaranya diarahkan ke lapas,” papar Ali Mansur.