Jumat 23 Oct 2015 19:45 WIB

Tafsir A-Azhar Buya HAMKA Hadir Kembali

Tafsir Al-Azhar karya Prof Dr Buya HAMKA.
Foto: Dok GIP
Tafsir Al-Azhar karya Prof Dr Buya HAMKA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kitab Tafsir Al-Azhar karya  Prof Dr Buya  HAMKA kembali hadir di tengah-tengah masyarakat. Kitab tafsir yang ditulis oleh salah satu sosok ulama besar Indonesia, bahkan Asia Tenggara itu diterbitkan kembali oleh Penerbit Gema Insani Pres.

Peluncuran kembali  Tafsir Al-Azhar dilaksanakan di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (23/10). Di masjid itulah semasa hidupnya Buya HAMKA banyak menyampaikan kegiatan dakwahnya.

 

Acara peluncuran kembali Tafsir Al-Azhar itu menampilkan tiga narasumber, yakni mantan Ketua Umum MUI dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin, Dr H Shabahassurur MA, dan H Fahmi Salim MA.

Manajer Humas dan Legal Gema Insani Abdul Hakim menjelaskan, Tafsir Al-Azhar karya Buya HAMKA tersebut hadir lengkap.  “Satu set terdiri sembilan jilid dan mencakup 30 juz,” ujar Abdul Hakim.

Abdul Hakim menyatakan terima kasih kepada para ahli waris almarhum Buya HAMKA yang memercayakan penerbitan kembali Tafsir Al-Azhar kepada Penerbit Gema Insani Press.

“Kami bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada para ahli waris almarhum Buya HAMKA yang telah memberikan amanat kepada kami untuk menerbitkan kembali Tafsir Al-Azhar dan juga buku-buku lainnya karya Buya HAMKA,” papar Abdul Hakim.

Pada kesempatan itu, Penerbit Gema Insani menyerahkan satu set Tafsir Al-Azhar kepada Masjid Agung Al-Azhar.

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau biasa dipanggil Buya HAMKA  (1908-1981) adalah seorang ulama besar, penulis ,  sastrawan besar dan politikus  yang sulit dicari tolok bandingnya. Ia telah menulis sekitar 120 buku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement