REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Sabtu (24/10) kembali berjanji untuk menegakkan kesepakatan non-Muslim tidak diperbolehkan berdoa di Masjid Al-Aqsa. Hal ini sebagai ajakan menyudahi krisis yang nterjadi di al aqsa dalam beberapa pekan terakhir.
"Israel kembali menegaskan komitmennya untuk menegakkan tidak mengubah status quo Temple Mount (istilah untuk Yahudi), baik dalam kata dan praktiknya," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip Al Arabiya, Ahad (25/10).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengatakan, Israel telah berjanji untuk mempertahankan tradisi bahwa hanya umat Islam yang diperbolehkan untuk berdoa di tempat suci Al-Aqsa. "Israel akan terus menegakkan kebijakan ibadah yang lama berlaku di Temple Mount atau Al-Aqsa, termasuk fakta mendasar bahwa Muslim yang berdoa di sana dan non- Muslim berkunjung," kata Kerry setelah pertemuan di Amman, Yordania, Sabtu (24/10).
Dia menambahkan bahwa para pejabat Israel dan Muslim Waqf atau penjaga yang mengelola Masjid Al-Aqsa akan bertemu untuk membahas cara-cara meredakan ketegangan.