REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Nusa Tenggara Barat mengungkapkan sekitar 200 orang pendaki masih berada di wilayah Gunung Rinjani. Saat ini, seluruh pendaki itu tengah dalam proses turun gunung akibat Gunung Batu Jari, anak Gunung Rinjani yang meletus Ahad kemarin pukul 10:45 Wita
"Sekitar 200 orang masih d atas dan dalam proses turun, asap masih," ujar Kepala Basarnas NTB, Nanang Sigit, Senin (26/10).
Menurutnya, pada pukul 13.45 terjadi kembali sedikit erupsi. Serta asap yang masih ada. Sementara itu, masyarakat yang melakukan kegiatan "Mulang Pakelem" sudah akan turun menjauh dari Gunung Batu Jari.
Ia menuturkan, warga yang melakukan kegiatan itu akan istirahat di daerah Gua Susu. Untuk selanjutnya pada pagi, Selasa (26/10) akan turun melalui Sambik Elen. Sementara itu untuk wisatawan sendiri sudah mulai turun dari sejak kemarin.
Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengungkapkan anak gunung Rinjani, gunung Batujari mengeluarkan letusan dan asap yang cukup banyak sekitar pukul 10.00 Wita, Ahad (25/10).
Hingga, saat ini, gunung tersebut masih mengeluarkan asap. Oleh karenanya, seluruh aktivitas pendakian ditutup dan mengimbau kepada pengunjung untuk turun.
“Tadi siang sekitar pukul 10.00 Wita. Anak gunung Rinjani, Gunung Batujari yang masih aktif meletus dan mengeluarkan asap cukup banyak. Itu pernah terjadi juga pada 2009 dan 2004. Saat ini masih mengeluarkan asap,” ujar Kepala Balai TNGR Agus Budiono.
Usai berkoordinasi dengan petugas vulkanologi. Menurutnya, tidak ada tanda-tanda atau getaran yang menunjukan Gunung Batujari akan mengeluarkan letusan. Saat ini, pos vulkanologi yang berada di lokasi tengah mengecek peristiwa tersebut.
“Kita intrusikan kepada petugas, pendakian ditutup dan pengunjung untuk turun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sejauh ini tidak ada korban jiawa akibat letusan tersebut,” ungkapnya.