REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perilaku meresahkan Bobotoh selama pawai kemenangan Persib berlangsung pada Ahad (26/10) menjadi sorotan banyak pihak. Berdasarkan hal tersebut, Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung dan Pemerintah Kota Bandung akan segera melakukan rapat evaluasi terkait rekomendasi pawai tahun depan.
"Setelah saya monitor, komplain-komplain banyak di daerah Bandung Timur yang justru tidak ada pawai. Diduga Bobotohnya datang dari luar Kota Bandung, dari Priangan Timur," ujar Ridwan saat ditemui di gedung Sekolah Santo Aloysius, Komplek Batununggal, pada Senin (26/10).
Sebelum pawai diselenggarakan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah memperingatkan agar para Bobotoh dapat menjaga sikap dan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di jalan. Jika Bobotoh melakukan larangan yang disampaikan Ridwan, maka Ridwan akan mengambil tindakan tegas untuk meniadakan pawai pada tahun depan.
Melihat banyaknya komplain yang datang terkait Bobotoh selama pawai, Ridwan mengatakan Pemerintah Kota Bandung akan segera melakukan rapat evaluasi bersama Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung.
Jika kepolisian tidak memberikan rekomendasi, Ridwan mengatakan pawai tidak akan diselenggarakan tahun depan sebagaimana komitmen yang telah ia sampaikan sebelum pawai diselenggarakan.
"Kalau dari kepolisian tidak ada rekomendasi lagi, sesuai komitmen saya, parade seperti ini tidak usah ada lagi," tegas Ridwan.
Banyaknya komplain menyenai perilaku Bobotoh, lanjut Ridwan, menunjukkan bahwa sebagian Bobotoh masih bersikap tidak dewasa. Ridwan mengatakan hal tersebut tercermin dari tidak dapatnya sebagian Bobotoh untuk menaati imbauan aturan yang diberikan oleh Ridwan selaku Wali Kota Bandung.
Jika evaluasi menghasilkan keputusan bahwa pawai dihilangkan, Ridwan mengatakan akan mencari satu format perayaan lain yang tetap dapat menyentuh warga secara visual. Akan tetapi saat ini Ridwan mengaku belum menemukan rumus kreatif seperti apa yang akan diterapkan dan tepat sasaran.
"Belum tentu (dihapus). Mau dievaluasi dulu," jelas Ridwan.