Selasa 27 Oct 2015 15:53 WIB

Alasan Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung Masih Diselidiki

Rep: C33/ Red: Indira Rezkisari
Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik masih terus menggali keterangan dari Heri, terduga pembunuh ibu dan anak di Perumahan Aneka Elok Blok A13 no 8 Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Rekonstruksi pun digelar di tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa, (27/10). Kepolisian mengaku alasan pelaku membunuh masih berubah-ubah.

Dalam rekonstruksi itu, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan pelaku sempat melakukan mapping atau observasi di sekitar rumah korban. Rekonstruksi menggambarkan dimana yang menjadi TKP, kemudian memasuki rumah yang pagar dan pintu depannya tidak terkunci.

"Sampai (usaha pencurian pelaku) ketahuan oleh korban yang menjerit, kemudian tarik tarikan pintu, lalu terjadi pembunuhan. Pertama dibunuh ibunya dulu, kemudian anaknya ikut menjerit kemudian ikut dibunuh di tusuk lehernya," ujar Krishna usai rekonstruksi.

Diketahui, total seluruh adegan rekonstruksi mencapai 37 adegan yang terdiri dari 14 adegan pembunuhan si ibu dan 33 adegan pembunuhan si anak."Detil menggambarkan, sampai bersangkutan mencuci tangan, menyimpan barang bukti sampai menghilang dibalik gang sampai rumah yang bersangkutan," jelasnya.

Sementara itu mengenai motif pembunuhan, pelaku dan korban tidak saling kenal. Yang diambil itu ambil hanya sebuah ponsel. Sebab, pelaku mengaku dirumah tersebut tidak ada barang berharga lain."Dia(pelaku) bilang kalau ada orang lain dan transportasi, mungkin dia sudah bawa TV dan lainnya," ujar Krishna

Sedangkan, ketika pelaku ditanyai tentang alasan mencuri, ia masih belum bisa menjelaskannya secara gamblang. Pelaku malah mengaku berada dalam jerat hutang yang membuatnya tega membunuh. "Pengakuannya berubah-ubah. Mengaku kondisi lagi butuh uang, terlilit hutang. Tapi saat kami tangkap pelaku dalam pengaruh narkoba," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement