REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan membantah rumor yang menyebut partainya telah menyerahkan lima nama calon menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rumor itu beredar setelah muncul isu reshuffle kabinet jilid II tepat pada satu tahun umur pemerintahan Jokowi.
"Saya heran, reshuffle ini beritanya cukup simpang siur," ucapnya pada Selasa (27/10). Ia sempat mendengar rumor PAN mengusulkan lima menteri.
Padahal, menurutnya, rumor itu tidak benar. "Penentuan menteri adalah murni hak Presiden," kata dia.
Mantan menteri kehutanan itu menjelaskan sejatinya bergabungnya PAN ke pemerintah berawal dari tantangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Menurut Zulkifli, Megawati pernah mengajak PAN untuk membenahi kondisi bangsa ini.
Kemudian, tantangan itu ditindaklanjuti dengan bergabungnya PAN dengan pemerintah. PAN, kata dia, memutuskan politik jalan tengah.
"Oleh karena itu, kami menerima tantangan itu demi kebersamaan dan kemajuan NKRI," ujarnya.
Meski bergabungnya PAN pada kubu pemerintah tanpa mengharap posisi strategis, Zulkifli mengaku tetap siap mengirim kader untuk menjadi menteri jika Presiden Jokowi menghendaki.
"Jika ada reshuffle, dan PAN diminta bergabung, maka PAN siap merekomendasikan calon untuk membantu menyelesaiakan persoalan negeri ini," ucap Zulkifli. Eric Iskandarsjah Z